atau

29 Maret 2011

makalah sejarah vinaya pitaka poniman


BAB I
PENDAHULUAN
A.Latara Belakang
             
            Buddha gotama tidak menetapkan vinaya setel;ah mencapai penerangan sempurna  tetapi buddha justru menguraikan tentang catari ariya sacani atau empat  kebenaaran mutlak. Tetapi setelah 20 tahn budha gotama membabarkaan dhamma kepada semua makhluk tanpa batas baru buddha menetapkkan vinaya setelah adanya pelangaran terhadap dhama itu sendiri. Dari patimokka sila itu tidak semuanya karena adanya pelangaran tetapi sebagian besar karena pelangaran yang dilakukan oleh bhikkhu itu sendiri.
          Setelah beberapa hari buddha gotama maha parinibhana ada seorang bhikku yang bernama subhada mengucapkan kata-katademikian “janganlah bersedih kawan-kawan, janganlah meratap, sekarang kita telah terbebas dari pertapa agung yang tidak lagi memberitahu kita apa yang sesuai untuk dilakukan dan apa yang tidak sesuai untuk dilakukan , yang membuat hidip kita menderita , tetapi kita sekarang dapat berbuat apa saja yang kita senangi dan tidak berbuat apa yang kita tidak senangi” (vinaya pitaka II,284) ucapan ini  diangap merugikan dan dapat memmecah belah ajaran buddha maka maha kasapa tera mengadakan konsili atau sangga sammaya guna untuk mengulang dhamma dan vinaya, konsili yang berlangsung  tujuh bulan ini dihadiri 500 oarnag arahat dan menghasilkan vinaya di ulang oleh bhikku upali dan dhama diucapkan ulang oleh bhikku ananda. Serta untuk pelestarian dhamma kini sudah mengadakan sidang sanggha sebanyak enam kali.

          Vinaya dijaman sekarang telah mulai dilupakan dan dilangar oleh orang-orang yang ada di bumi ini, baik secara sadar maupun tidak. Vinaya dapat meningkatkan kualitas manusia baik secara lahir maurun batin, serta vinaya sebagai sarana untuk meningkatkan sumberdaya manusia buddhust yang berkualitas. Dalam hal ini sesunguhnya vinaya merupakan jalan menuju kebahagiaan tertinggi Nibana.
           
















B. Permasalahan
            1.bagaimana sila seseorang garavasa  jika tidak mengerti sejarah dan isi vinaya?
2. bagaimana vinaya seseorang pabajita  jika tidak mengerti sejarah dan isi vinaya?
3. bagaimana sejarah vinaya itu terbentuk?

C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah
1.                             untuk memperkaya pengetahuan tentang vinaya bagi seluruh maha siswa STIAB Jinarakhita.
2.                             untuk menjelaskan sejarah vinaya


D.Manfaat
            Manfaat teoritis
1.mahasiswa akan lebih mengerti tentang sejarah vinaya pitaka.
2. menambah bahan pustaka sekolah tinggi ilmu agama buddha jinarakkhita
3.sebagai reverensi penulisan karya ilmiah yang berhubungan dengan sejarah vinaya.
            Manfaat praktis
  1. bagi umat awam maka akan meningkatkkan kualitas moral serta akan dihormati, dipuji dan membawa berkah serta pembebasan.
  2. bagi seorang pabajita akan menambah kepercayaan umat awam kepada bhikkhu
  3. menuntun kita pada Nibana






















BAB II
PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN
Menurut Vinaya Atthakatha (Samantapasadika), Sang Buddha memberikan ajaran Vinaya setelah 20 tahun beliau mencapai penerangan sempurna
Vinaya berarti peraturan, Disiplin atau Tata tertib. Kata Vinaya sendiri berarti: Melenyapkan menghapus/memusnahkan/menghilangkan dalam hal ini tingkah laku yang menghalangi kemajuan dalam jalan melaksanakan dhamma.Berikut ini beberapa hal yg menyebabkan SB menetapkan Vinaya adalah:

1)      Untuk tegaknya Sangha, karena tanpa Vinaya Sangha tidak akan bertahan lama.
2) Untuk kebahagiaan Sangha , hal ini dimaksudkan agar Bhikkhu mempunyai sedikit rintangan dan hidup damai.
3) Untuk pengendalian diri orang-orang yg tidak teguh yg dpt menimbulkan persoalan dalam Sangha.
4) Untuk kebahagiaan Bhikkhu-bhikhhu yg berkelakuan baik, karena pelaksanaan sila yg murni menyebabkan kebahagiaan sekarang ini.
5) Untuk perlindungan diri dari Asava (kekotoran batin) dalam kehidupan ini, karena banyak kesukaran yg dpt dihindarkan dg tingkah laku moral yg baik.
6) Untuk perlindungan diri dari Asava (kekotoran batin) dalam kehidupan yg akan datang, karena asava tidak akan timbul pada orang yg melaksanakan sila yg baik.
7)  Untuk kebahagiaan mereka yg belum mengenal Dhamma, karena orang yg belum mengenal Dhamma akan berbahagia dg tingkah laku para bhikkhu yg baik.
8) Untuk meningkatkan mereka yg sudah berbahagia, hal ini dimaksudkan agar orang yg sudah mengenal Dhamma akan berbahagia melihat pelaksanaannya.
9) Untuk tegaknya Dhamma yg benar, karena Dhamma akan bertahan lama jika Vinaya dilaksanakan dg baik oleh Bhikkhu.
10)         Untuk manfaat dari Vinaya, dg Vinaya dpt memberi manfaat bagi makhluk-makhluk , terbebas dari dukkha, menuju Nibbana
11)         Untuk simpati dg umat berkeluarga
12)         Untuk mematahkan semangat  Bhikkhu yg berpikiran tidak baik

Pada masa Buddha gotama masih hhidup , paara bbhikkhu masih taat pada ajaaran dhamma dan vinaya . setelah beberapa haarai setelah sang buddha parininhana ada seorang bhikku  yang bernama subbada berkata “ janganlah bersedih kawan-kawan, janganlah meratap, sekarang kita telah terbebas dari pertapa agung yang tidak lagi memberitahu kita apa yang sesuai untuk dilakukan dan apa yang tidak sesuai untuk dilakukan , yang membuat hidip kita menderita , tetapi kita sekarang dapat berbuat apa saja yang kita senangi dan tidak berbuat apa yang kita tidak senangi”
(vinaya pitaka II,284)

Menurut vinaya pitaka ii.13 Mahakasapa thera yang mendengar kata-kat abhikku subbhada tidak setuju,kemudian diadakanlah siding sanggha (sangha samaya) yang bertujuan untuk keamanan. Keutuhan dan kemurnian dhammayang pernnah diajarkan oleh sang Buddha agar tidak timbul perselisihan dikemudian hari di antara para pengikutnya.serta untuk, mengulang dhamma dan vinaya agar tidak sirna dari bhumi ini dan untuk menjaga keutuha dhamma dan vinaya itu sendiri

B.SANGHA SAMAYA ( KONSILI)

PELAKSANAAN SANGHA SAMAYA

Konsili/
Sangha samaya
Dipimpin
Tempat
Jumlah
Hasil
I
Maha kassapa Thera
Satta pani
Raja gaha
(India)
500 Arahat
Susun Vinaya (Upali)
Susun Sutta (Ananda)
Gugatan terhadap Ananda
Hukuman untuk Channa
II
Yasa dibantu Raja Kalasoka
Vesali, (India)
700 Arahat
Terjadi suatu perpecahan karena beda pendapat ttg 10 Vinaya kecil
III
(249SM)
Moggali putta (Stavira vada)

Vasu mitra
(Maha sangika)
Pataliputta
(India)

Kash mir
1000 Arahat
Susun Vinaya,Sutta dan Abhidhamma.
Penyusunan Kathavattu
Beda doktrin antara Staviravada-Mahasangika
IV
(247-207 SM)
Arittha
Murid Mahinda

Di sponsori Raja Kaniskha
Anurudapura
srilangka

Kashmir
srilangka
60.000 Arahat


500 Arahat
Tipitaka dan atthakata pertama kali ditulis di daun lontar

Mengulas Vinaya, Sutta, Abdhidhama, Atthakata.
V
(1871 Masehi)
Di sponsori raja Mindon min
Mandalay, Myanmar.
2.400 Arahat
Cetak Tipitaka di 729 buah lempengan marmer
VI
(1956
Masehi)
B India,
Srilangka
Kamboja,
Nepal
Thailand)
Yang goon
Myan mar

Kata sambutan Presiden India Rajendra Prasad & PM. Jawaharlal Nehru
Kebangkitan kembali agama Buddha.
C. VINAYA PITAKA
Vinaya pitaka terdiri dari 21.000 Dhammakanda (pokok dhamma) dan berisi hal-hal yang berkenaan dengan peraturan-peraturan bagi para bikkhu dan Bikhuni. Vinaya tidak hanya diartikan sebagai peraturan yang berhubungan dengan kebikkhuan yang berisi peraturan latihan,larangan yang di bolehkan dan ketentuan yang mengatur kehidupan Bikkhu.
Vinaya pitaka terdiri atas:
1)      Vibhanga,terdiri dari dua kitap yaitu
·         Mahavibanga
·         Cullavibanga

2)  khandaka,terdiri dua kitap: yaitu
·         Mahvagga pali
·         Cullavagga pali

3)  Parivara

Vibanga

Kitap vibanga yang sering disebut sutta vibhanga berisi peraturan-peraturan bagi para bikkhu dan bikkhuni yang disusun dalam dua himpunan berdiri sendiri.

Jenis Apatti (pelanggaran)
Bhikkhu
teravada
Bhikshu
mahayana
Bhikkhuni
teravada
Bhikshuni
mahayana
1.   Parajika.
2.   Saéghavasesa.
3.   Aniyata.
4.   Naihsargika-prayascittika.
5.   Prayascitta
6.   Pratidesaniya.
7.   Siksakaraniya
8 Adhykarana-samadha
4
13
2

30
92
4
75

7
4
13
2

30
90
4
100

7
8
17
-

30
166
8
75

7
8
17
-

30
178
8
100

7
Jumlah
227
250
311
348


Khandhaka
Khandaka-khandaka dibagi dua yaitu:
A.  Mahavagga.
1.                       Mahakhandaka yaitu mengenai peristiwa sesaat setelah mencapai penerangan sempurna hingga terbentuknya Sangha dan berbagai metode atau Aturan-aturan untuk memasuki Sangha.
2.                       Uposatha khandaka yaitu mengenai pengumuman hari-hari dan Pertemuan Uposatha serta berbagai jenis Sima.
3.                       Vassupanayika khandaka yaitu bagian mengenai memasuki Vassa [baik itu peraturan maupun Tempat tinggal selama musim hujan (vassa)] dan cara pelaksanaannya.
4.                       Pavarana khandaka yaitu bagian mengenai tata cara Upacara penutupan musim hujan (pavarana).
5.                       Camma khandaka yaitu bagian mengenai Aturan untuk menggunakan pakaian dan perabot hidup.
6.                       Bhessajja khandaka yaitu bagian mengenai pemakaian Obat-obatan dan makanan.
7.                       Khatina khandaka yaitu bagian mengenai peraturan yg berhubungan dg Upacara kathina dan pembagian jubah tahunan.
8.                       Civara khandaka yaitu bagian mengenai peraturan yg berhubungan dg pemakaian Bahan jubah, aturan tidur dan bagi bhikkhu yg sedang sakit.
9.                       Campoyya khandaka  bagian mengenai kegiatan-kegiatan Sangha yg patut dan tidak patut serta Cara menjalankan keputusan Sangha.
10.                   Kosambika khandaka yaitu ttg perselisihan di Kosambi dimana juga tercantum tentang cara menyelesaikan perselisihan dalam Sangha.
B.   Cullavagga
Cullavagga terdiri dari beberapa aturan yaitu :
a.                        Kamma khandaka bagian ini mengenai Aturan-aturan untuk menangani pelanggaran-pelanggaran yg dihadapkan kpd Sangha.
b.                       Parivasaka khandaka mengenai Aturan untuk menangani pelanggaran  yg dihadapkan kpd Sangha.
c.                        Samuccaya khandaka mengenai Aturan-aturan untuk menyelesaikan masalah yg timbul dalam hal ini adalah hukuman dan rehbilitasi setelah menjalani hukuman.
d.                       Penerimaan kembali seorang Bhikkhu.
e.                        Aturan-aturan untuk mendi, berpakaian dan lain-lain.
f.                        Tempat tinggal, perabot, penginapan-penginapan.
g.                       Perpecahan.
h.                       Perlakuan pada berbagai golongan Bhikkhu dan kewajiban para guru dan samanera.
i. Pengucilan dari Patimokkha.
j. Pentahbisan dan petunjuk pada para Bhikkhuni.
k.                       Sejarah Sangha Samaya pertama di Rajagaha.
l. Sejarah Sangha Samaya kedua di Vesali.

Parivara
            Kitap pariwara memuat ringkasan dan pengelompokan/penggolongan peraturan peraturan yang di susun dalam bentuk tanya jawab untuk di pergunakan dalam pengajaran dan ujian.peraturan-peraturan dalam suttavibhanga dan khandakha-khandakha     disertai cerita mengenai terjadinya aturan ini.di antaranya benar-benar formal yang semata-mata menunjukan bahwa bikkhu atau sekelompok bikkhu telah melakukan pelanggaran atau mengikuti kebiasaan tertentu yang karenanya sang buddha menetapkan suatu keputusan.akan tetapi ,cerita-cerita nyata yang di maksukkan teristimewa dalam mahavvaga dan cullavagga serta kotbah –kotbah dari nikaya-nikaya
BAB III
PENUTUP

A.Simpulan
            Vinaya merupakan  peraturan, Disiplin atau Tata tertib untuk Melennyapkan menghapus/memusnahkan/menghilangkan dalam hal ini tingkah laku yang menghalangi kemajuan dalam jalan melaksanakan dhamma.vinnaya bertujuan untuk keamanan. Keutuhan dan kemurnian dhamma yang pernnah diajarkan oleh sang Buddha agar tidak timbul perselisihan dikemudian hari di antara para pengikutnya serta untuk, mengulang dhamma dan vinaya agar tidak sirna dari bhumi ini dan untuk menjaga keutuhan dhamma dan vinaya itu sendiri

                Vinaya pitaka terdiri dari  Parajika, Sanghadisesa, Aniyata, Nissagiya Pacittiya, Pacittya (suddhika), Patidesaniya, Sekkhiyavattha, Adhikarana Samatha yang semuanya berjumlah 227 unuk bhikku dan 250 0leh bhikksu serta 311 untuk bhikkuni dan 348 untuk bhikksuni.
Vinaya memiliki tiga kelompok yaitu vibhangga yang berisi tentang peraturan kebbhikuan, khandaka yang terbagi menjadi dua yaitu maha vaga dan cula vaga yang membahas cara-memasuki sangga, hukuman serta pengeluaran dari keangotaan sangga dan parivara sebagai ringkasan tanya jawab dari vinaya tersebut.

B.Saran
Peraturan berperan penting dalam dalam menjaga moral manusia, dengan memiliki sila yang baik seseorang akan memiliki vinaya yang baik pula. Sebagai seorang  garavasa sila merupakan pondasi dasar kemoralan umat manusia dan Sebagai seorang pabajita vinaya merupakan pusaka kemoralan bhikku dan sebagai penjaga dhamma. Oleh  karena itu hendaknya sebagai garavasa dan pabajita kita bersama sama membenahi moral kita agar dhamma akan tetap ada.






.






DAFTAR PUSAKA
Rasid, Teja S.M Drs.1997.Sila dan Vinaya : PT Buddhis Boddhi. Jakarta

Tim penyusun. 2006.pintu gerbang memasuki vinaya: pt sri manggala. Jakarta

Diakses tangal 25 november 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar